Pondok Pesantren Binaul Ummah

Pondok Pesantren Binaul Ummah yang didirikan oleh K.H Ihsanudin Muslim bin K.H Muslim Munawir merupakan salah satu Pondok Pesantren yang mengangkat Al-Qur’an sebagai ciri khas pendidikan di pesantren mulai dari awal berdirinya.

Pondok pesantren Binaul Ummah adalah salah satu lembaga pendidikan yang dalam khazanah ilmu dunia pesantren dikenal dengan istilah salaf yang hingga saat ini mampu bertahan dan bahkan terus berkembang dalam kiprahnya membangun bangsa dan negara Indonesia. Kemudian pada perkembangan selanjutnya Pondok Pesantren Binaul Ummah tidak hanya mengkhususkan pendidikannya dalam bidang Al-Qur’an saja, melainkan merambat ke bidang ilmu yang lainnya.

Pendidikan adalah suatu proses komprehensif untuk menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas. Proses itu memerlukan pengasahan kesatuan tiga aspek pendidikan baik kognisi, efeksi, dan psikomotorik, sehingga mampu menghasilkan (out put) SDM yang berkualitas, propesional, terampil, mandiri, yang dilandasi iman dan taqwa, sehingga dapat membentuk kesatuan antara kemampuaan dan penguasaan ilmu pengetahuan dan tekhnologi (IPTEK) dan keunggulan moralitas (akhlakul karimah).

Pondok Pesantren yang berdiri pada tanggal 24 November 1998, dan sekarang sudah genap memasuki tahun ke 22, memiliki sejarah awal yang di mulai  pada Tahun 1986, KH. Ihsanudin selaku pimpinan dan pengasuh Pondok Pesantren Binaul Ummah kembali ke tanah air setelah menimba ilmu di  Baghdad, Irak. Pada tahun itu juga, Kiai Ihsan diminta oleh KH. Ali Maksum untuk mengabdi di almamaternya, Pesantren Krapyak Yogyakarta. Sebagai seorang santri, Kiai Ihsan menuruti permintaan sang guru. Di tahun 1990, Kiai Ihsan diminta oleh KH. Marzuki, Kota Gede untuk menjadi pengasuh di Pesantren Imogiri. Sekali lagi Kiai Ihsan mengiyakan permintaan tersebut. Akan tetapi, hal itu tidak berlangsung lama. Setahun kemudian, Kiai Ihsan kembali ke kampung halamannya di Desa Wonolelo, Pleret, Bantul Yogyakarta. Sejak saat itulah sedikit demi sedikit santri mulai berdatangan dan ngangsu kaweruh kepadanya. : Semakin hari, semakin banyak santri yang berdatangan untuk mengaji, baik mengaji al-Qur’an maupun agama. Selain itu, banyak juga santri yang ingin tinggal menetap di rumah Kiai Ihsan. Melihat kenyataan tersebut, Kiai Ihsan merasa prihatin, karena saat itu belum ada tempat untuk menampung para santri yang ingin menetap.Seiring dengan banyaknya santri yang terus berdatangan, Kiai Ihsan lalu mengumpulkan para wali santri dan menyampaikan problematika yang ada. Setelah pertemuan itu, para wali santri dan masyarakat setuju untuk gotong royong membangun tempat tinggal santri. “Inginnya saya waktu itu, tempat tinggalnya yang sederhana, rumah gubuk. Tapi justru dari wali-wali santri harus permanen. Dikhawatirkan

kalau nggak permanen saya akan pergi lagi,” cerita Kiai Ihsan.Akhirnya, Pondok Pesantren Binaul Ummah didirikan dengan dukungan penuh dari masyarakat. Ada yang nyumbang semen, pasir, batu, bata, dan kayu. Tetapi mayoritas wali santri dan warga menyumbang kayu, karena di daerah tersebut masih terdapat kayu yang melimpah. Ada juga yang menyumbang genteng dan ada yang hanya menyumbang tenaga. Sedangkan para tukang menawarkan diri untuk bekerja di malam hari, karena saat siang mereka mencari nafkah untuk anak istri. Begitulah, semua komponen masyarakat bersatu padu mendirikan pesantren di tengah-tengah mereka

yang diresmikan pada tanggal 24 November 1998.Jumlah santri di pesantren Binaul Ummah saat ini, mencapai ratusan, terdiri dari santri yang menetap dan ratusan santri yang tidak menetap. Alumninya pun sudah tersebar di berbagai belahan bumi Nusantara. Dari jumlah santri tersebut, Pesantren ini telah meraih banyak prestasi, baik di tingkat kabupaten maupun nasional. Prestasi-prestasi tersebut di antaranya ialah pernah mengirimkan lomba tahfidz ke tingkat nasional tahun 2010, di Jawa Barat, juara satu Musabaqoh Tilawatil Qur’an tingkatan SD tahun 2005, Juarasatu tafsir al-Qur’an bahasa Indonesia putri tingkat kabupaten tahun 2010, dan juara satu Tahfidzul Qur’an 20 jus tingkat kabupaten serta masih banyak yang lainnya. Yayasan Pondok Pesantren Binaul Ummah juga mendirikan sekolah formal yaitu Madrasah Tsanawiyah (MTs) Binaul Ummah merupakan Madrasah Tsanawiyah yang berbasis pesantren dalam hali ini di bawah naungan Pondok Pesantren Binaul Ummah, Desa Wonolelo, Kecamatan Pleret, Kab. Bantul Yogyakarta. MTs Al Qur’an Binaul Ummah ini di kemas dengan memadukan antara kurikulum nasional dan kurikulum pesantren. dengan program unggaulan pilihanya itu tahfidz al-qur’an dan kajian kitab kuning (Qiraatul Kutub).

Label: