Abdul Hamid Abdul Qodir

https://bangkitmedia.com/adab-bertamu-dan-menerima-tamu-serta-penjelasannya/

Abdul Hamid memiliki nama lengkap Abdul Hamid bin KH. Abdul Qodir bin KH. M. Munawwir bin KH. Abdullah Rosyad bin KH. Hasan Bashari. Lahir 30 April 1959 M di Bantul dari pasangan KH. R. Abdul Qodir dan Ny. Hj. R.A. Salimah. Dalam urutan keluarga, Abdul Hamid merupakan putra ke-empat dari lima bersaudara. Dilahirkan dari keluarga pesantren Abdul Hamid yang merupakan cucu dari muassis pondok pesantren Al Munawwir Krapyak, ayahandanya penerus estafet tanggungjawab KH. Munawwir untuk mengasuh pesantren Al-Munawwir. Selain itu juga aktif di Jam‟iyyah Nahdlatul Ulama menjadi Penasehat Jam‟iyyatul Qurro‟ wal Huffadz Pusat, serta menjadi Anggota Majelis Pentashih Al Qur‟an.

Rihlah pergulatan intelektualnya di mulai dari jenjang pendidikan formal selama 12 tahun di Krapyak, dimulai dari SD Jageran Krapyak Kulon tamat tahun 1972, MTs dan Aliyah al Munawwir dari tahun 1973-sampai tahun 1978. Usai menamatkan sekolah di Madrasah Aliyah al Munawwir, ia menetap di pondok pesatren al Munawwir Krapyak.

Pada tahun 1979 meneruskan menghafal Alqur‟an hingga khatam di pondok pesantren Sunan Pandanaran Sleman Yogyakarta. Setelah itu tahun 1981 melanjutkan pengalaman belajarnya di pondok pesantren Al Falah Ploso Mojo Kediri, kemudian berkeinginan belajar di pondok pesantren Raudlotul Ulum Cidahu Cadasari Pandeglang Banten Jawa Barat.

Setelah belajar di Jawa Barat Abdul Hamid kembali ke Krapyak untuk belajar Qira‟ah Sab‟ah. Pada tahun 1989, Abdul Hamid belajar dan membantu mengajar serta mengelola pondok pesantren Ma‟unah Sari Bandar Kidul Kediri7 yang merupakan pesantren milik pamannya KH. M. Mubassyir Mundzir. Dia diberi amanat untuk meneruskan tongkat estafet pengasuh pesantren setelah pamannya wafat karena merupakan keponakan Nyai Hj. Zuhriyyah (istri KH, Mudzir).

Pada tahun 1989 tepat Abdul Hamid berusia 30 tahun, usia yang matang untuk membina bahtera kehidupan rumah tangga. Abdul Hamid menikah dengan putri KH. Abdullah Faqih Malang Jawa Timur yang bernama Luluk Maftuhah yang saat itu masih berusia 20 tahun. Dari buah pernikahannya, dikaruniai enam putra putri, empat putra dan dua putri. Yaitu, M. Baihaqi Ulinnuha, Nabila Amalia, Khalaf Muhammad Abha, M Mahbub Ilahi, Nayla Mumtaza, M. Hafash Al Aziz.

Label: