Ibu Nyai Dafiniyatul Ulum merupakan istri dari K.H Chasan Abdullah yang sudah aktif di PWNU DIY selama empat periode. Bu Nyai Dafin menghindari ikut organisasi semacam Muslimat, Fatayat, dll. Bu Nyai Dafin hanya fokus ngerumat santri.
Bu Nyai Dafin adalah anak pertama dari empat bersaudara. Sewaktu kecil, bu Dafin ngaji dasar-dasar agama dan membaca Al-Qur’an dengan orang tuanya sendiri. Bu Dafin kemudian menempuh pendidikan formal di Pesantren Tambak Beras, di Tambak Rejo, Kec. Jombang, Kabupaten Jombang, Jawa Timur hingga tiga tahun.
Pendidikan formal Bu Nyai Dafin tidak diteruskan ke jenjang Mualimat (SMA, kuliah), hanya sampai kelas empat Mualimat. Setelah mendapatkan ijazah Madrasah Tsanawiyah Bu Nyai Dafin langsung melanjutkan ke tahfidzul qur’an di Pondok Pesantren Sunan Pandanaran.
Selama menjadi santri, Bu Nyai Dafin memiliki minat menghafal al-Qur’an yang tinggi. Sejak duduk di bangku Sekolah Dasar, Bu Nyai Dafin sudah mulai menghafal Juz ‘Amma.
Di jenjang MTs, Sebelum menghafalkan quran, Bu Nyai Dafin terlebih dahulu mempelajari kitab-kitab. Misalnya tauhid, fiqh (thoharoh), dan lain-lain. Tujuannya supaya nanti sudah punya bekal dasar untuk membentengi diri. Setelah itu beliau mulai menghafal al-Qur’an dan menyelesaikan hafalannya sekitar 3,5 tahun, yang menjadi standar bagi para santri saat itu untuk menjadi hafidz/hafidzah.
Setelah lulus dari tahfidzul Qur’an, Bu Nyai Dafin langsung dipersunting oleh K.H. Chasan Abdullah. Bersama suaminya, Bu Nyai Dafin dipercaya untuk mengasuh pondok as-Salafiyah yang sudah dirintis oleh kakek beliau sejak tahun 1930-an.
Selain tekun mengajar takhassus tahfidzul Qur’an di Pondok Pesantren As Salafiyah Mlangi, Bu Nyai Dafiniyatul juga merupakan seorang entrepreneur. [Nadina Nayla Azra Mahira]